Minggu, 11 Mei 2014

MAHASISWA HARVARD BERENCANA GELAR RITUAL PEMUJAAN SETAN



Shalom pasukan doa!

Sekelompok mahasiswa di Universitas Harvard, Amerika Serikat, berencana mengadakan pembuatan kembali sebuah ritual setanisme di kampus bersejarah itu. Namun, tindakan ini langsung mendapat kritikan dari pejabat Gereja Katolik Roma setempat, yang menyatakan kesedihan mendalam dan sangat menentang rencana itu.

Klub Pembelajaran Ekstensi Budaya Harvard mengatakan dalam sebuah pernyataan diunggah di dunia maya bahwa mereka berencana untuk mengadakan kembali sebuah ritual Misa Hitam yang bersejarah, dengan seorang narator akan memberikan konteks historis dan latar belakang mengenai ritual itu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Sabtu (10/5).

Dikatakan acara ini dimaksudkan untuk tujuan pendidikan dan akan didahului dengan sebuah kuliah tentang sejarah dan asal-usul Misa Hitam, sebuah ritual yang memparodikan ritual misa dalam gereja Katolik, di mana ada roti dan anggur yang ditahbiskan dan kemudian dikonsumsi.

Ritual ini rencananya akan dijalankan oleh Bait Iblis, sebuah kelompok pemujaan setan yang menarik perhatian pada awal tahun ini, setelah mereka mengusulkan penempatan sebuah patung Iblis setinggi 2,1 meter tepat di sebelah monumen Sepuluh Perintah Tuhan di Oklahoma.

"Tujuan kami adalah tidak untuk merendahkan agama atau kepercayaan apapun, yang akan merendahkan tujuan pendidikan kami, melainkan untuk pembelajaran dan pengalaman sejarah dari praktik-praktik budaya yang berbeda," kata klub itu.

Keuskupan Boston telah menyuarakan kritikan tajam dari adanya rencana ritual itu, dan meminta agar jemaat mendoakan mereka yang terlibat dalam acara tersebut dan agar pihak Universitas Harvard memisahkan diri dari ritual itu.

"Jemaat Katolik di Keuskupan Boston mengungkapkan kesedihan yang mendalam dan menentang rencana mengadakan sebuah Misa Hitam di kampus Universitas Harvard di Cambridge," tulis Keuskupan Agung Boston dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook.

Dikatakan bahwa gereja telah menjelaskan dalam ajarannya tentang penyembahan setan dan kegiatan seperti memisahkan orang-orang dari Tuhan dan umat manusia, di mana bertentangan dengan amal dan kebaikan, serta menempatkan para peserta ritual itu dekat dengan bahaya kerusakan akibat karya kejahatan.

Seorang juru bicara untuk Keuskupan Agung Boston, Terrence Donilon, menulis dalam surat elektroniknya kemarin bahwa pihaknya dengan keras menolak setiap hal yang menyinggung Ekaristi, yakni sebuah ritual di mana roti dan anggur ditahbiskan dan dikonsumsi.

Menurut selebaran disediakan oleh kelompok mahasiswa itu kemarin menjelaskan acara yang dibuka untuk mereka telah memesan sebelumnya itu dijadwalkan bakal digelar pada Senin malam pekan depan di Head Pub Queens di Balai Peringatan Harvard.

Namun, seorang juru bicara Harvard tidak segera menanggapi pertanyaan yang dikirim melalui surat elektronik terkait masalah ini.

MERDEKA