Selasa, 04 Maret 2014

GEREJA DI SULTENG DIBAKAR ORANG TIDAK DIKENAL

Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Theodora di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibakar orang tak dikenal.


Shalom pasukan doa!

Rumah Ibadah Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Theodora di Desa Ngatabaru, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibakar orang tak dikenal (OTK) sekitar pukul 01.30 WITA dini hari tadi. Beruntung tak ada korban jiwa, namun kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 200 juta.

Berdasar keterangan yang dihimpun di lokasi, gereja itu dibangun swadaya oleh jemaat. Diduga, latar belakang pembakaran karena gereja itu dibangun di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, bukan di atas wilayah Desa Ngatabaru.

Pendeta KGPM Theodora Matius Mendai mengaku, sebelum terjadi pembakaran dia didatangi beberapa warga Kelurahan Petobo. Mereka bertanya kepada Matius soal kegiatan yang akan dilaksanakan di gereja tersebut. Matius pun menjawab akan ada peresmian oleh jemaat.

Setelah mendegar jawaban itu, tambah Matius, orang-orang yang mendatanginya itu kemudian bertanya lagi, mengapa ada nama gereja. Lalu dijelaskan harus mempunyai nama, karena jika tidak mempunyai nama legalitas gereja dan jemaatnya bisa dipertanyakan.

Mendengar itu, sejumlah orang itu kemudian meminta agar kegiatan tersebut ditunda dulu sebelum permasalahan tapal batas antara dua wilayah itu diselesaikan. Karena, wilayah gereja yang akan ditempati kegiatan berada di dalam wilayah Kelurahan Petobo.

Atas permintaan itu, Matius menyatakan tidak bisa menunda karena undangan sudah disebar dan hari ini jemaat gereja tersebut akan diresmikan oleh Bupati dan perwakilan dari Kementerian Agama.

"Sementara asyik berbicara itulah, tiba-tiba ada anak dari arah gereja mengatakan ada asap di gereja. Saya kaget dan langsung ke gereja untuk mengamankan beberapa barang yang bisa diselamatkan," terang Matius di lokasi, Minggu (2/3/2014).

Namun Matius tidak bisa menduga siapa pelaku pembakaran gereja tersebut. Yang pasti dari beberapa warga itu ada yang dikenalinya. "Kami tidak bisa menduga-duga. Semuanya kita serahkan kepada polisi untuk mengetahui motif dan pelakunya," tandas Matius.

Sementara, Kapolres Sigi AKBP Nur Hudayah saat dihubungi Liputan6.com dari Palu membenarkan pembakaran gereja itu. Dia mengatakan belum bisa memastikan apa motif dan pelaku dari aksi pembakaran itu, karena pihaknya masih melakukan pengembangan penyelidikan.

"Ya kejadiannya Minggu dini hari sekitar pukul 01.30 WITA. Dan atas kejadian itu kami sudah lakukan olah TKP dan memasang garis polisi serta pengamanan ketat oleh beberapa personel di TKP. Untuk memastikan apa motif dan pelakunya masih kita kembangkan," ujar Nur Hudayah.

LIPUTAN6

106 ORANG TEWAS DALAM SERANGAN ISLAMIS DI NIGERIA

Imam Abubakar Shekau, pemimpin Boko Haram


Shalom pasukan doa!

Kelompok Islam garis keras islamis, Boko Haram, diduga menyerang Desa Izghe di timur laut Nigeria yang sedang bergolak, negara bagian Borno, Sabtu, 15 Februari 2014. Serangan ini menewaskan 106 orang, sementara ratusan orang lainnya melarikan diri. Desa itu sebagian besar dihuni warga Kristen. "Seratus enam orang, termasuk seorang wanita tua, telah dibunuh. Pelaku diduga Boko Haram bersenjata," kata senator di Borno, Ali Ndume, Senin, 17 Februari 2014.

Barnabas Idi, seorang petani yang melarikan diri dengan mengendap-endap, mengatakan para penyerang menggedor semua rumah di desa itu. Mereka mencari orang-orang yang dianggap lawan. "Para penyerang datang menggunakan enam truk dan beberapa sepeda motor. Mereka mengenakan seragam militer," kata Barnabas Idi. "Mereka meminta orang-orang untuk berkumpul di suatu tempat dan membantainya."

Kepala pemerintah Izghe, Maina Ularamu, menduga para penyerang adalah Boko Haram. Mereka telah mengambil alih desa. "Mereka menjarah bisnis dan toko makanan. Kemudian mengangkut semua hasil rampasan ke mobil mereka," dia menambahkan.

Pejabat itu berbicara dari Abuja dan mengatakan ia sedang bersiap-siap untuk kembali ke Maiduguri, ibu kota negara bagian, untuk menangani dampak serangan. Ratusan penduduk desa di Borno sudah melarikan diri ke Maiduguri setelah militan Boko Haram pekan lalu menewaskan 43 orang dalam dua serangan terpisah.

Awal pekan ini, serangan lain di negara bagian Borno juga menyalahkan Boko Haram karena lebih dari 30 orang tewas di Kota Konduga, di mana masjid itu dihancurkan. Sekte militan berjuang untuk menciptakan negara Islam yang ketat di wilayah utara Nigeria dengan mayoritas muslim. Adapun bagian selatan negara kaya minyak, Afrika, dihuni Kristen.

Sejumlah pria bersenjata juga menyerang sebuah desa nelayan di Danau Chad, Sabtu, yang menewaskan sejumlah warga. Seorang korban mengatakan beberapa orang tenggelam di danau ketika mencoba melarikan diri dari orang bersenjata.

Juru bicara militer Mohammed Dole mengkonfirmasi serangan itu, tapi menolak berkomentar lebih lanjut. Ia mengatakan daerah itu di bawah yurisdiksi satuan tugas multinasional yang terdiri dari pasukan Nigeria, Niger dan Chad.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan frustrasi dengan kemajuan operasi. Dia telah mengganti petinggi militer pada 16 Januari. Nigeria, negara Afrika yang paling padat penduduknya dan produsen minyak terbesar di benua itu, dijadwalkan untuk mengadakan pemilihan presiden pada bulan Februari tahun depan.

TEMPO