Minggu, 26 September 2010

MOSAB HASSAN YOUSEF PUTRA PEMIMPIN SENIOR HAMAS BERTOBAT KEPADA YESUS



Shalom pasukan doa!

Sejenak sebelum makan malam, Masab (atau Mosab), anak dari ketua Hamas di Tepi Barat yakni Sheikh Hassan Yousef, memandang pada temannya yang menemaninya makan di restoran tempat mereka bertemu. Mereka membisikkan beberapa patah kata dan lalu mengucapkan doa syukur, berterima kasih pada Tuhan Yesus karena menyediakan makanan di meja makan mereka.

Butuh beberapa detik untuk mencerna pemandangan ini: anak dari ketua Hamas yang merupakan tokoh terkenal dari organisasi Islam ekstrimis, seorang pemuda yang membantu bapaknya selama bertahun-tahun dalam aktivitas politiknya, sekarang malah murtad dan jadi Kristen. “Sekarang aku bernama Joseph,” katanya.

Masab tahu bahwa dia tidak punya banyak harapan kembali ke tanah suci (Palestina) di dalam hidupnya sekarang.

“Aku tahu kok aku membahayakan nyawaku dan bahkan kemungkinan besar aku kehilangan ayahku, tapi aku berharap dia akan mengerti hal ini dan Tuhan akan memberi dirinya dan keluargaku kesabaran dan kemauan untuk membuka mata mereka pada Yesus dan Kristen. Mungkin suatu hari nanti aku bisa kembali ke Palestina dan juga ke Ramallah bersama Yesus, di Kerajaan Tuhan.”

Dia juga tidak menutupi rasa kasihnya pada Israel, atau kebenciannya akan semua hal yang mewakili lingkungan di mana dia dibesarkan: negaranya, agamanya, organisasinya.

”Kirim salam ya kepada Israel, aku rindu padanya. Aku menghormati Israel dan mengagumi negara itu,” katanya.

”Kalian para Yahudi harus waspada: Kalian tidak akan, tidak akan pernah bisa berdamai dengan Hamas. Islam, ideologi yang mereka anut itu, tidak memperbolehkan mereka mengalami perdamaian dengan kaum Yahudi. Mereka percaya pada hadis yang mengatakan Nabi Muhammad berperang melawan Yahudi sehingga mereka pun harus melanjutkan peperangan itu sampai mati.”

Apakah ini sebabnya para Muslim melakukan serangan bunuh diri?

”Lebih dari sekedar itu sih. Seluruh masyarakat muslim memuliakan kematian dan teroris bunuh diri. Di dalam budaya Palestina, teroris bunuh diri jadi pahlawan syahid. Para Sheikh mengajarkan pada para muridnya tentang ‘kepahlawanan dalam syahid’.”

Meskipun banyak kritik datang dari tempat asalnya, California yang sekarang jadi tempat tinggalnya, tidak dapat menghilangkan kerinduan hatinya.

”Aku rindu Ramallah,” katanya. “Orang-orang yang berpikiran terbuka… Aku terutama merindukan ibuku, saudara lelaki dan perempuanku, tapi aku tahu bahwa akan sulit sekali bagiku kembali ke Ramallah saat ini.”


Menikmati kehidupan barunya di California, USA, Yousef junior sadar betul akan dampak wawancaranya ini. Bukan hanya ia akan menyinggung perasaaan keluarganya, ia kini ragu bisa pulang kembali ke Ramallah. "Saya tahu saya mempertaruhkan nyawa saya dan jelas akan kehilangan ayah saya. Tapi saya harap ia akan mengerti ini dan Tuhan akan memberikan dirinya dan seluruh keluarga saya kesabaran dan keinginan untuk membuka mata mereka bagi Yesus dan agama Kristen."

Ini sekilas latar belakang hidupnya :

MASAB-JOSEPH :

Saat SMA saya belajar syariah. Thn 1996, ketika saya berusia 18, saya ditangkap tentara Israel karena saya kepala Masy Islam di SMA saya. Inilah titik mulanya proses penyadaran saya.

"Sebelumnya saya hanya mengenal Hamas lewat ayah saya. Tadinya saya mengagumi Hamas, karena saya mengagumi ayah saya. Tapi setelah 16 bulan dlm penjara, saya menyadari wajah Hamas sebenarnya. Hamas adalah organisasi negatif. Sebuah organisasi yg buruk secara fundamental. Dalam penjara Megiddo saya tiba-tiba menyadari apa sebenarnya Hamas. Para pemimpin mereka di penjara (Israel) mendapatkan keadaan (fasilitas dan makanan) yang jauh lebih baik (daripada para tahanan Israel di penjara Hamas), belum lagi ijin kunjungan keluarga mereka dan fasilitas mandi. Sementara orang-orang Hamas tidak punya moral, tidak punya integrity. Tetapi mereka tidak sebodoh Fatah, yang mencuri disiang bolong didepan umum. Hamas mencuri dengan cara diam-diam sambil bersikap sok suci. Cepat atau lambat uang hasil korupsi ini akan mengangkangi bangsa Palestina sendiri !

"Tidak seorangpun yang tahu benar seluk beluk cara kerja Hamas. Contoh, saya ingat betul bagaimana keluarga Saleh Talahmeh, anggota tangan militer Hamas, yang dibunuh Israel, terpaksa menggembel minta bantuan teman-temannya karena mereka tidak ditinggalkan uang sepeserpun. Para pemimpin Hamas tidak peduli dengan mereka ataupun dengan para keluarga syuhada lainnya, sementara para anggota senior sering berfoya-foya diluar negeri, menghabiskan puluhan ribu dollar per bulan untuk membiayai bodyguard saja!"

Setelah saya keluar dari penjara (Israel), saya kehilangan kepercayaan kepada mereka yang mewakili Islam."

{Pada saat wawancara ini, ayahnya masih belum juga tahu bahwa ia telah murtad ke Kristen}

Ayahnya yang BINGUNG setelah mengetahui anaknya murtad & minta suaka ke USA! 'Mosok sih?' katanya sambil menunjuk foto puteranya!

"Wawancara ini akan membuka mata banyak orang dan menggoyahkan Islam sampai ke akar-akarnya. Saya tidak berlebihan kok!"

Bagaimana Ia Tertarik Pada Agama Lain?

"Ini dimulai 8 tahun yang lalu. Saya berada di Yerusalem dan menerima undangan untuk mendengar ceramah tentang Kristen. Dari situ saya semakin ingin tahu dan mulai membaca INJIL dengan diam-diam, sambil meneruskan pelajaran syariah. Ayat seperti "CINTAILAH MUSUHMU" sangat mempengaruhi saya. Saya ketika itu masih Muslim dan tidak pernah menyangka akan murtad. Tetapi setiap hari saya melihat hal-hal mengerikan yang dilakukan atas nama Islam oleh para Muslim yg menganggap diri 'bangsa terpilih Allah.' Saya kembali mempelajari Quran dan prinsip-prinsip agama itu dan berkesimpulan bahwa Islam salah dan menyesatkan. Muslim meminjam ritual dan tradisi dari agama-agama sekitarnya."

...Saya anggap Islam adalah sebuah kebohongan besar. Orang-orang yang mewakili Islam lebih memuja Mohammed ketimbang Tuhan, membunuh orang-orang tidak bersalah atas nama Islam, memukuli para istri mereka dan sama sekali tidak tahu apa itu Tuhan. Saya tidak ragu bahwa mereka akan ke neraka. ... Orang Palestina, kalau tidak punya musuh, akan memerangi sesama. Dalam 20 tahun nanti akan timbul konflik antara berbagai kelompok di dalam tubuh Hamas sendiri. Sekarang saja mereka sudah mulai cekcok tentang penguasaan uang."

"Kalian Yahudi harus sadar: Kalian tidak akan pernah bisa berdamai dengan Hamas. Islam, ideologi yang mengontrol mereka, tidak akan pernah mengijinkan mereka berdamai dengan Yahudi. Mereka percaya bahwa Mohammed memerangi Yahudi dan oleh karena itu mereka harus melanjutkan perang itu sampai mati. Mereka harus membalas dendam terhadap siapapun yang tidak menerima Mohammed, seperti Yahudi yang di Quran digambarkan sebagai kera dan babi. Dalam pandangan Hamas, perdamaian dengan Israel akan meng-KONTRADIKSI syariah & Quran, dan menganggap Yahudi tidak punya hak di Palestina." ... "Saya meninggalkan tanah luas di Ramallah hanya untuk mencapai kebebasan murni. Saya ingin kesempatan untuk membuka mata Muslim dan menunjukkan kebenaran tentang agama mereka, menarik mereka dari kegelapan dan penjara Islam.

... Islam tidak akan survive untuk lebih dari 25 tahun. Dulu mereka (Muslim) berhasil menakut-nakuti orang, tetapi sekarang, dalam jaman internet ini, mereka tidak lagi bisa menyembunyikan kebenaran."

Mosab Hassan Yousef adalah seorang anak muda yang luar biasa dengan kisah hidup yang luar biasa pula. Dia adalah putera seorang pemimpin yang paling berpengaruh dalam organisasi militan Hamas di Tepi Barat dan tumbuh di dalam sebuah keluarga Islam yang taat.

Kini, pada usia 30 thn, ia menghadiri gereja evangelis Kristen di Barabbas Road, San Diego, California. Ia murtad dari Islam, meninggalkan keluarganya di Ramallah dan sedang mencari suaka di AS.

Cerita hidupnya sungguh menakjubkan. Dibawah ini cuplikan wawancara eksklusif dengan FOX News dimana ia bercerita bagaimana seorang Muslim Tepi Barat menjadi Kristen di West Coast (Pantai Barat AS).

JONATHAN HUNT (FOX News): Mengapa, setelah 25 thn, anda berubah?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Saya percaya bahwa semua tembok yang didirikan Islam selama 1400 thn terakhir ini tidak lagi eksis. Mereka (Muslim) tidak mengakui ini. Mereka mendirikan tembok-tembok ini dan membiarkan orang (muslim) bodoh karena mereka takut. Mereka tidak ingin orang membahas apapun tentang realitas Islam, tentang pertanyaan-pertanyaan penting mengenai Islam dan mereka meminta kepada para pengikut mereka, 'Jangan tanya tentang hal-hal tertentu itu.'

Tapi kini, orang memiliki media. Jika seorang ayah mengurung puterinya dirumah, puterinya akan duduk dibelakang komputernya dan melancong keseluruh pelosok dunia (via internet). Jadi, orang bisa mendapatkan informasi, pengetahun, searching engines, sehingga sangat sangat mudah bagi siapapun untuk mempelajari Islam, dan agama-agama lainnya. Tidak dari sudut pandang Islam, namun dari sudut perspektif lain. Jadi dalam 25 tahun nanti, ini jelas akan membawa perubahan besar dalam dunia Arab & Muslim.

JONATHAN HUNT: Anda berbicara dari sebuah perspektif unik, sebagai lelaki yang tidak saja dibesarkan dalam keluarga Islam tetapi sebagai bagian dari organisasi yang dianggap sebagai kekuatan ekstrim dalam Islam: Hamas. Apakah realitas Islam? Kau mengatakan orang tidak melihat realitasnya; Apa realitas Islam?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Ada dua fakta yang tidak dimengerti Muslim... Saya perkirakan, lebih dari 95% Muslim tidak mengerti agama mereka sendiri. Islam muncul dalam bahasa yang jauh lebih keras daripada bahasa yang digunakan Muslim sekarang, sehingga mereka tidak mengerti (bahasa Islam yang sebenarnya)... mereka hanya menggantungkan diri kepada para ulama untuk mendapatkan pengetahuan mereka tentang agama ini.

Kedua, mereka tidak mengerti apapun tentang agama-agama lain. Masyarakat Kristen yang hidup sebagai minoritas dalam sebuah masyarakat mayoritas Muslim lebih memilih untuk tidak berbicara tentang Yesus Kristus karena itu terlalu BAHAYA bagi mereka.

Jadi, semua pandangan Muslim tentang agama lain dibumi ini hanya datang dari sudut pandang Islam. Nah, realitas ini yang tidak dimengerti kebanyakan orang.

Jika orang, jika Muslim, mulai mengerti agama mereka dan melihat kandungannya yang mengerikan itu, mereka akan mulai mengerti bagaimana ini semua bisa terjadi ...karena kebanyakan ulama hanya berfokus pada hal-hal tertentu dari Islam. Ini karena mereka terlalu malu untuk membahas hal-hal diluar itu.

JONATHAN HUNT: Contohnya ?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Seperti istri-istri Muhammad, misalnya. Kau tidak akan pernah mendengar kotbah di mesjid tentang istri-istri Muhammad, yang kemungkinan lebih dari 50 — walau tidak ada satupun orang yg mengetahuinya, by the way. Tanyakan sendiri kepada mayoritas Muslim, dan mereka tidak tahu menahu tentang fakta ini.

Jadi, mereka MALU membahas ini, jadi mereka cuma berbicara tentang kejayaan Islam, kemenangan-kemenangan yang dicapai Muhammad. Tapi, begitu orang memandang diri sendiri, mereka akan melihat bahwa mereka sebenarnya kalah. Mereka bodoh, tidak di-didik, tidak mampu memimpin dunia seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu mereka ingin kembali kepada masa jaya itu dengan melakukan apa yang dilakukan Muhammad, tidak peduli bahwa hal itu terjadi 1400 tahun lalu dan tidak akan pernah bisa terulang lagi.

JONATHAN HUNT: Apakah mereka ingin menghancurkan agama Kristen?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Islam memang sudah menghancurkan agama Kristen dari permulaan dan Muslim tidak mengakui bahwa mereka menusuk hati Kristen dengan mengatakan bahwa Yesus tidak mati di salib. Muslim menganggap bahwa ini caranya menghormati nabi Isa (Yesus kristus). [...] Ini yg dilakukan Muslim. Mereka tidak mengerti bahwa ini bagian yang paling penting dari agama Kristen: salib!

Jadi, mereka berpandangan sempit, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan, dan inilah asal usul segala ide jahat dibelakang agama yang bernama Islam ini.

JONATHAN HUNT: Apa peristiwa khusus yang mulai mengubah pendapat anda ttg Islam?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Sejak kecil saya sudah memiliki sejumlah pertanyaan sulit, bahkan keluarga saya sering mencela saya, 'Kau memang anak keras kepala dan kami sulit menjawab pertanyaan-pertanyaanmu. Mengapa sih kau nanya-nanya melulu?' Jadi, inilah permulaannya.

Namun saya merasa bahwa semuanya — dan ayah saya adalah contoh bagus bagi saya karena ia memang orang jujur dan bersahaja, sangat baik terhadap ibu saya dan terhadap kami, dan membesarkan kami dengan prinsip-prinsip pengampunan. Nah, oleh karena itu saya menyangka semua orang Islam seperti ini.

Ketika saya berusia 18 tahun, dan saya ditahan orang Israel dan mendekam di sebuah penjara Israel. Tapi disana Hamas memiliki kontrol atas para anggota mereka didalamnya dan saya melihat Hamas menyiksa orang-orang dengan sangat-sangat parah.

JONATHAN HUNT: Maksudmu, anggota Hamas saling menyiksa sesama anggota?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Para pemimpin Hamas! Pemimpin-pemimpin Hamas yang kita kini saksikan di TV sekarang, dan para pemimpin besar, bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap anggota-anggota mereka sendiri. Mereka tidak menyiksa saya, tapi ini tetap sebuah shock bagi saya, melihat mereka menyiksa sesama anggota mereka: menusuk kuku-kuku dengan jarum, membakar tubuh mereka, dan juga banyak yang dibunuh.

JONATHAN HUNT: Tapi mengapa mereka membunuh orang-orang mereka sendiri?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Karena curiga bahwa mereka telah bekerja sama dengan pihak Israel dan bekerjasama dengan penjajah Israel melawan Hamas... Jadi ratusan orang jadi korban. Saya menyaksikan penyiksaan ini selama setahun. Nah, itulah titik perubahan paling besar dalam hidup saya. Saya mulai membuka mata saya. Tapi saya masih merasa bahwa ada Muslim baik dan ada Muslim jahat. Muslim baik, seperti ayah saya, dan Muslim buruk seperti orang-orang Hamas ini yang menyiksa rekan-rekan mereka sendiri.

Nah, itulah permulaan mata saya terbuka lebar.

JONATHAN HUNT: Anda berbicara tentang Muslim baik, seperti ayah anda, tetapi tetap saja anda meninggalkan agama ayah anda. Bukankah kau bisa saja menjadi Muslim baik seperti ayah anda?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Nah, ini nih realitasnya: saya mendalami agama Kristen — yang tadinya saya salah mengerti total, karena saya mempelajarinya dari sudut Islam, padahal tidak ada satupun yang benar tentang Kristen kalau dipelajari dari sudut Islam.

Ketika saya mendalami Injil dengan perlahan-lahan, ayat demi ayat, saya memastikan dulu bahwa ini buku Tuhan, pernyataan Tuhan, sehingga saya mulai memandang Injil dengan cara berbeda. Tidak mudah bagi saya untuk mengatakan bahwa Islam adalah salah.

Islam adalah ayah saya. Saya dibesarkan untuk satu ayah — 22 tahun untuk ayah itu — dan seorang ayah lain datang kepada saya dan mengatakan, 'Maaf, SAYA-lah ayahmu.' Dan saya tersentak, 'Apa maksudmu? Saya punya ayah saya sendiri, dan dia adalah Islam!' Dan lalu ayah Kristen mengatakan kepada saya, 'Tidak, sayalah ayahmu. Saya berada dalam penjara, dan ini (Islam) bukan ayahmu.'

Nah, itulah yang terjadi. Tidak mudah untuk percaya bahwa (Islam) bukan ayahmu lagi. Jadi saya harus mendalami Islam sekali lagi dari sudut pandang lain untuk menyadari semua kesalahan, kesalahan-kesalahan besar dan dampaknya, tidak hanya terhadap Muslim — yang nilai-nilainya saya benci... saya tidak suka tradisi manapun yang hanya menyulitkan kehidupan orang — tapi juga dampaknya bagi umat manusia. Pada umat manusia! Manusia saling membunuh atas nama Tuhan.

Nah, mulailah saya dengan pasti menyimpulkan bahwa problemnya adalah Islam, bukan Muslim — saya tidak dapat membenci Muslim karena Tuhan mencintai mereka dari permulaan. Dan Tuhan tidak menciptakan sampah. Tuhan menciptakan orang-orang baik yang dicintaiNya, tapi Muslim adalah orang-orang SAKIT (sick), mereka memiliki pemikiran berbeda. Saya tidak lagi membenci mereka tapi saya sangat sedih melihat mereka dan satu-satunya cara bagi mereka untuk berubah adalah dengan mengenal siapa Tuhan dan mana jalan sebenarnya.

JONATHAN HUNT: Apakah kau tidak khawatir bahwa pernyataan-pernyataan semacam ini — dan mengingat latar belakangmu, akan sangat diperhatikan — akan meningkatkan kesulitan, kebencian antara Kristen dan Muslim di dunia saat ini?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Ini bisa terjadi kalau seseorang Kristen datang kepada Muslim dan berbicara tentang realitas Islam. Tapi Kristen memang sudah ditempatkan dalam daftar musuh mereka anyway, bahkan sebelum mereka membuka mulut tentang Islam. Jadi, jika kau pergi ke mereka sebagai Kristen, Muslim akan langsung merasa tersinggung dan membencimu dan ini jelas akan meningkatkan jurang antara kedua agama — tetapi apa yg membuat orang seperti saya bisa berubah?

Beberapa tahun lalu, ketika saya disana, Tuhan membuka mata dan juga otak saya dan saya menjadi orang yang berubah total. Jadi sekarang, saya bisa melakukan kewajiban ini, kalian sebagai Kristen bisa membantu saya melakukannya, tapi kalian mungkin tidak sanggup. Muslim kini tidak lagi memiliki alasan, sekarang.

JONATHAN HUNT: Betapa sulitnya proses meninggalkan keluargamu dan rumahmu?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Ibarat mencabut kulit dari tulang saya, begitu kira-kira. Saya cinta keluarga saya, mereka cinta saya. Dan adik-adik saya seperti putera saya sendiri. Saya membesarkan mereka. Basically, ini keputusan terbesar dalam hidup saya.

Saya meninggalkan semuanya, tidak hanya keluarga saja. Jika kau memutuskan untuk murtad dari Islam ke Kristen, tidak cukup untuk mengatakan goodbye dan thank you. Tidak cukup. Kau juga membelakangi budaya, peradaban, tradisi, masyarakat, keluarga, agama, Tuhan — atau apa yang kusangka sebagai tuhan selama bertahun-tahun! Jadi, ini sangat complicated. Orang menyangka itu mudah, seperti hal sepele. Kini di AS saya mendapatkan kebebasan saya and it's great, tapi dilain pihak, tidak ada yg bisa mengganti famili... berat kehilangan family

JONATHAN HUNT: Jadi, kau kehilangan keluargamu?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Keluarga saya terdidik dan ini juga sulit bagi mereka. Mereka meminta saya berkali-kali, khususnya selama dua hari pertama, untuk menyembunyikan agama saya yang baru ini dan tidak mengumumkannya di media.

Tapi saya diwajibkan Tuhan untuk mengumumkan namaNya dan memujaNya keseluruh dunia karena penghargaan bagi saya adalah bahwa IA akan melakukan hal yang sama bagi saya. Jadi, saya lakukan ini sebagai sebuah kewajiban. Saya ingin tahu berapa orang yang bisa melakukan apa yang saya lakukan sekarang ini. Saya belum menemukan satu orangpun.

Saya harus kuatkan diri. Ini tantangan yang sangat besar. Ini keputusan yang sangat besar dalam hidup saya. Saya tidak main-main. Saya tidak melakukan ini untuk kebahagiaan dunia. Saya melakukannya untuk satu alasan saya: saya percaya. Setiap hari orang menderita karena kepercayaan yang salah. Saya bisa membantu mengeluarkan mereka dari lingkaran tidak berkesudahan ini... lingkaran yang disediakan setan untuk mereka.

JONATHAN HUNT: Kau masih sempat berbicara dgn ayahmu?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi dengan ayah saya karena ia sekarang di penjara dan tidak ada telpon di penjara.

JONATHAN HUNT: Apakah anggota keluargamu tidak bercerita kepadamu tentang reaksi ayahmu?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Mereka memang mengunjunginya. Tapi sampai sekarang saya tidak tahu bagaimana reaksinya, tapi saya yakin ia sangat sedih tentang keputusan saya ini. Tapi ia juga akan mengerti, karena ia tahu saya dan ia tahu saya bukan tipe orang yang mengambil keputusan secara enteng, tanpa kepercayaan kuat.

JONATHAN HUNT: Apakah kau akan semakin menyulitkan posisinya diantara sesama anggota Hamas semakin sulit?

MOSAB HASSAN YOUSEF: JELAS! Keluarga saya, termasuk ayah saya harus menanggung beban atas keputusan saya ini. Ini bukan keputusan mereka. Ini keputusan saya, tapi mereka tetap harus menanggung beban dan saya minta — saya berdoa bagi ayah, semua kakak dan adik saya di gereja ini, selalu berdoa setiap kali bagi mereka — 'Tuhan, bukalah mata mereka, pemikiran mereka, untuk datang kepada Kristus. Dan berikan rahmatMu karena mereka juga harus menanggung salib ini dengan saya.'

JONATHAN HUNT: Ceritakan kami tentang Hamas dan cara kerjanya. Apakah Hamas sebuah organisasi Islam murni, sehingga dimatamu disitulah kesalahan mereka, ATAU ada hal-hal lain dalam Hamas yang kau tidak sukai? Atau kau menganggap Hamas sebuah organisasi baik? Apa arti Hamas bagi dirimu?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Yah, dimanapun ada orang baik. Sesungguhnya Tuhan memang menciptakan orang-orang baik.

Saya kenal banyak orang yang mendukung Hamas tapi tidak pernah terlibat dalam serangan teroris, misalnya. Mereka hanya mengikuti Hamas karena cinta Tuhan dan mengira bahwa Hamas mewakili Tuhan. Mereka tidak tahu sama sekali, mereka tidak mengenal Tuhan yang sebenarnya dan mereka tidak pernah mendalami agama Kristen. Tapi Hamas, sebagai wakil Islam, ini problema besar.

Problemnya bukan Hamas, bukan orangnya. Akar masalahnya adalah Islam itu sendiri sebagai sebuah ide, sebuah ideologi. Hamas sebagai sebuah organisasi, jelas, termasuk kepemimpinannya dan ayah saya, mereka bertanggung jawab atas semua kekerasan yang terjadi oleh organisasi itu. Saya tahu mereka menganggap diri sebagai reaksi atas agresi Israel, tetapi tetap saja, mereka bagian darinya dan harus mengambil keputusan dalam operasi-operasi melawan Israel, termasuk membunuh banyak orang sipil.

JONATHAN HUNT: Kau percaya bahwa Israel tidak bersalah dlm konflik ini?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Okupasi memang buruk. Tapi kami disini berbicara tentang ide. Israel memiliki HAK untuk membela diri, tidak ada yg bisa membantah ini. Kadang mereka menggunakan terlalu banyak agresi terhdp penduduk. Kadang banyak penduduk tewas karena tentara Israel kurang bertanggung jawab, tentang bagaimana mereka memperlakukan orang di checkpoints (pos-pos penjagaan).

Pesan saya kepada tentara Israel: setidaknya perlakukan orang dengan cara pantas di checkpoints. Tapi ini bukan masalah antar bangsa, tapi tentang ide-ide yang salah pada kedua pihak dan satu-satunya cara untuk keluar dari lingkaran setan ini adalah untuk mengenal prinsip-prinsip yang dibawa Yesus ke bumi ini: grace, love, forgiveness. Tanpa ini, mereka tidak akan pernah maju ataupun mematahkan lingkaran tak berkesudahan ini. [...]  

JONATHAN HUNT: Kau percaya bahwa Israel akan pernah mengadakan perjanjian damai dengan Hamas?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Tidak mungkin. Ini seperti api co-exist dengan air. Tidak mungkin. Hamas bisa main politik selama 10 tahun, 15 tahun; tapi tanya saja setiap pemimpin Hamas, 'Okay, apa yg akan terjadi setelah itu? Apakah kalian akan co-exist dengan Israel utk selamanya?' Jawabannya sudah pasti TIDAK... KECUALI mereka melakukan sesuatu yang melanggar Quran. Tapi itu sudah ideologi mereka dan mereka tidak akan beranjak darinya. Jadi, tidak mungkin. Ini bukan soal Israel, bukan soal Hamas: ini menyangkut kedua ideologi. Tidak mungkin.

JONATHAN HUNT: Kau tidak takut dibunuh karena mengutarakan hal-hal semacam ini — yang bahkan (pembunuhan atas dirimu) akan diridhoi oleh Quran?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Mereka harus membunuh pemikiran-pemikiran saya terlebih dahulu. Tapi pemikiran-pemikiran saya sudah beredar luas. Jadi, bagaimana mereka akan membunuh pemikiran saya? Bagaimana mereka akan membunuh pendapat-pendapat yang saya miliki? ...Mereka bisa bunuh tubuh saya, tapi tidak jiwa saya. [...]  

JONATHAN HUNT: Kau pernah diancam?

MOSAB HASSAN YOUSEF: No, not really. Jujur saja, banyak Muslim dan pemimpin Muslim di AS ini, di masyarakat Eropa, mencoba mencari saya. Mereka menelpon keluarga saya, ibu saya untuk mengetahui cara menghubungi saya. Mereka mengatakan kepada ibu saya, 'Kami ingin membantunya.'

JONATHAN HUNT: Mereka percaya kau butuh bantuan?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Yeah, mereka pikir saya dimanipulasi oleh orang-orang Kristen. Nah, disinilah mereka salah total. Saya sudah menjadi Kristen untuk waktu lama dan tidak seorangpun tahu. Sudah selama beberapa tahun sekarang. Tapi sekarang saya baru mengumumkannya.

Mereka tahu saya berpendidikan dan mendalami Islam & Christianity. Ketika saya mengambil keputusan, ini bukan karena saya kena jampi-jampi atau mencoba meyakinkan saya. Ini 100% keputusan saya seorang diri.

[...] JONATHAN HUNT: Apa pesanmu bagi para Muslim yg mendengarmu saat ini ?

MOSAB HASSAN YOUSEF: Pesan saya adalah, pertama-tama, bukalah pemikiran kalian. Mereka lahir dari keluarga-keluarga Muslim — inilah bagaimana mereka masuk Islam... seperti juga keluarga-keluarga Kristen maupun Yahudi.

Jadi, saya ingin mereka membuka mata, pemikiran mereka dan membayangkan diri mereka tidak lahir dalam keluarga Muslim. Untuk apa Tuhan memberikan mereka otak? Bukalah hati kalian. Baca Injil. Pelajarilah agamamu, Saya ingin membuka pintu gerbang bagi mereka. Saya ingin mereka bebas. Mereka pasti ingin hidup dengan baik di dunia dengan cara mengikuti Tuhan - dan mereka juga akan menemukan jaminan bagi hidup di akhirat.

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=155180687834673

Tidak ada komentar:

Posting Komentar