Shalom pasukan doa!
Kamis 8 Januari 2009, jam 12.04 WIB. Salah satu konselor di Call Center Suara Kehidupan menerima telpon dari Saudara Edi Kurnia di Solo untuk minta bantuan doa bagi pacarnya yang bernama Lia, yang sedang kritis. Waktu didoakan, konselor kami merasakan ada kuasa yang langsung menuju orang yang didoakan. Doanya singkat saja.
“Tuhan beri dia kesempatan hidup dan gantikan jantungnya dengan jantung yang baru, nyatakan belas kasihanMu supaya orang yang ada di sekelilingnya melihat perbuatan Tuhan yang ajaib. Oleh bilur-bilur Tuhan Yesus dia sudah sembuh, nyatakanlah belas kasihanMu dan sembuhkanlah penyakitnya. Tuhan tolong beri Lia kesempatan hidup. Dalam nama Yesus amin.”
Waktu itu, konselor kami merasa ada suatu keyakinan bahwa sesuatu terjadi atas orang itu dengan mantap, tapi tidak tahu itu apa, setelah mendoakan. Konselor kami mengatakan bahwa dia tidak pernah merasakan suasana doa seperti itu selama pelayanannya.
Kondisi Lia sebelum didoakan sangat kritis dan kronis. Sebetulnya ada pengobatan gratis untuk ke Singapura. Pada waktu mau berobat dan operasi jantung ke Singapura, tidak jadi karena mengalami kolaps pada waktu transit di Jakarta. Akhirnya Lia dimasukkan ke RS jantung Harapan Kita Jakarta. Kondisi Lia tidak tertolong lagi. Dokter setempat sudah memeriksanya dan menyatakan bahwa Lia sudah meninggal dunia.
Tubuh sudah disiapkan untuk dimasukkan ke peti mati. Hidung dan telinga Lia sudah ditutup dengan kapas dan Peti mati sudah disiapkan. Berita duka sudah tersiar ke semua saudara-saudaranya.
Tiba-tiba jam 12.30 WIB, ada hembusan angin kencang masuk kamar (di tempat tubuh Lia dibaringkan). "Ada hembusan angin dikepala Lia", menurut pengakuan dari suster dan dosen yang menunggui. Angin memasuki kamar dan ada cahaya putih di atas kepala Lia. Selang beberapa menit, Lia bangkit.
Semua yang menunggui Lia tadi lari ketakutan termasuk suster, dosen dan dokter. Lia bercerita bahwa dia bermimpi ketemu orang memakai jubah putih dan brewokan. Lalu Lia langsung minta gambar pacarnya.
Dokter telah memeriksa dan menyatakan bahwa jantungnya sekarang sehat.
Lia adalah seorang mahasiswi komputer Atmajaya di kota Lamongan. Seluruh rektor dan staf di universitas langsung mengadakan syukuran.
Sekitar pukul 17.30 WIB, di tempat Konseling kami ada telpon dari saudara Edi Kurnia dari Solo dan diterima oleh salah satu konselor kami yang lain, yang mengabarkan tentang kejadian ini semua. Dan Lia juga telpon mengabari ke Suara Kehidupan, Lia berbicara dan menceritakan dengan penuh sukacita, nada bicaranya riang seperti orang yang sehat.
Lia bertemu dengan seorang memakai jubah putih, berambut gondrong dan brewokan. Lia tahu bahwa itu adalah Tuhan Yesus. Dan Lia memberitahukan mujijat itu ke semua orang.
Ya, mujijat yang dulu pernah terjadi, di masa sekarangpun Tuhan masih menunjukkan kuasaNya dan KemuliaanNya bagi orang yang percaya kepadaNya. Amien
(Sumber : net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar